Selasa, 14 Desember 2010

An Old-fashioned Girl (Resensi Novel Louisa May Alcott)


Novel ini baru saja saya beli dari Gunung Agung Tamini Square Minggu lalu.
Cukup menggelitik karena buku ini terlalu "muda" untuk saya yang sudah berusia 30 tahun. 
Tapi ini adalah kisah yang tak lekang oleh waktu dimana esensinya adalah May Alcott menginkan agar wanita wanita benar-benar indah dan terhormat melalui apa adanya dirinya. Cerita ini juga menginsiprasi agar rumah menjadi tempat yang seharusnya, yaitu tempat yang bahagia, dimana orang tua dan anak-anak, saudara-saudara, belajar mencintai dan mengetahui dan membantu satu sama lain. (2)

Resensi (1) :
kisah tentang seorang gadis kecil dari desa, bernama Polly Milton, yang datang untuk mengunjungi temannya, Fenny Shaw, yang tinggal bersama keluarganya di kota. Keluarga Shaw merupakan  keluarga yang kewalahan oleh kehidupan perkotaan yang modis dan luntur tata karma serta kesopanannya. Fenny adalah wanita muda modis yang memiliki adik perempuan yang selalu dilecehkan dengan kasar dan seorang kakak laki-laki yang nakal, namun baik hati. Ayah Fenny, Mr Shaw adalah seseorang yang tenang, serius dan berpikiran Logis, sedangkan ibunya, Mrs Shaw adalah wanita yang mudah panik dan sakit-sakitan. Dalam keluarga ini Polly membuat dirinya  begitu tampak indah dan bermanfaat, sehingga semua orang mengaguminya, meskipun pakaiannya bukan dari fashion terbaru, begitujuga ide-ide dan prinsip-nya, bukanlah sesuatu yang popular sebagai tren gaya hidup di kota saat itu.
Cerita ini ditutup dengan kisah setelah enam tahun,saat Polluy kembali lagi ke kota tersebut untuk memberikan pelajaran musik serta menemani adiknya yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, Ia menemukan Mr Shaw gagal dan patah hati karena anak-anaknya mulai mengabaikannya. Kakak Fenny, yaitu Tom  telah dikhianati oleh tunangannya yang modis. Polly kawin dia , dan Fanny Shaw mendapatkan Sydney yang baik dan kaya dan elegan, yang tidak pernah peduli pada uangnya, dan tidak bercinta dengannya sampai ia miskin.  Dalam cerita ini
Terlihat komitmen Alcott untuk reformasi sosial, yaitu pada kutipan ..
    "Tidak, Sayang, gaun yang kamu gunakan itu sudah tepat dan seperti apa adanya kamu, mode lama yang sederhana adalah yang terbaik bagi kita semua. Aku  tidak ingin Polly-ku dicintai karena  pakaiannya, aku ingin ia dicintai karena dirinya sendiri. Pakai gaun yang telah ibu buat dan rasakan kesenangan seperti saat Ibu membuat nya untukmu. Paling tidak biarkan diri kita menimbulkan sedikit pengaruh di dunia yang besar ini dan mungkin gadis kecilku dapat melakukan beberapa hal yang baik dengan menunjukkan kepada orang lain bahwa hati dan wajah bahagia lebih baik daripada ornament mode dari Paris"  

Resensi :
1. Novel Louisa May Alcott   (Orange Books
2. Essay  Louisa May Alcott, Her Life Sastra, dan Jurnal, 1889

Tidak ada komentar:

Posting Komentar