Selasa, 04 Januari 2011

Menghindari Pelecehan di kantor

Terinspirasi dari tulisan yg direkomendasikan seorang sahabat ..akhirnya saya buka blog tsb  dan akhirnya saya tuliskan beberapa hal disini :

Sungguh dunia emansipasi sangat tidak nyaman bagi sebagian wanita yg punya idealisme ingin berkarir sesuai dengan kapabilitas yang dimiliki bukan karena penampilan serta tidak ingin di lecehkan karena penampilannya tidak menarik (populer).
karena bagaimana pun kecenderungan pria suka memberi komentar pada penampilan karyawan wanita misal  : " Kenapa sih cara berpakaianmu kuno, ga updet..atau kok masih pakai kacamata tidak coba softlens" 

Ketika sebagain wanita ingin bekerja dengan harapan agar performancenya berdasarkan kualifikasi sehingga mempunyai ciri-ciri kesamaan seperti ini adalah pakaian mereka cukup sopan alias konservatif, kurang gaul karena sikap mereka rata2 tidak "manis" atau manja,  tidak menggunakan make up yang tebal bahkan cenderung polos dan bertutur kata secukupnya.
 Namun ciri-ciri tsb menimbulkan "Gap" yang cukup kentara" dengan karyawan wanita yang mayoritas  seperti pakaian mereka melekat ditubuh, agak  transparan, belahan dada atau rok diatas lutut, menggunakan alas kaki terbuka dengan hak tinggi, serta make up. kemudian cara bicara agak2 menggoda, dengan cara beberapa kali menyentuh lawan bicara.

Tapi memang kenyataan yang terjadi.. wanita lah obyek pelecehan yang paling sering terjadi.
Pada kamus bahasa indonesia pengertian pelecehan seksual adalah: pandangan dengan hasrat seksual – dalam bentuk apapun – yang tidak diinginkan berulang (verbal atau fisik), pernyataan seksual secara eksplisit yang mengandung penghinaan, ataupun komentar seksual diskriminatif yang dibuat oleh seseorang di tempat kerja, yang menyinggung atau tidak pantas untuk si penerima, atau yang menyebabkan ketidaknyamanan penerima. 

Ironis memang tp inilah kenyataannya :
. “Kalau tidak ada stimulus, tentu tidak ada respon,” ujar Eva Rosalina, psikolog. Pelecehan seksual ini bisa dikarenakan wanita sendiri yang memancing pihak lelaki untuk menggoda. Akibatnya, muncullah respon dari lelaki untuk melecehkan. Cara berpakaian karyawan wanita yang menggoda, misal  rok mini atau atasan dg belahan dada rendah, dapat memicu pria untuk melakukan pelecehan seksual. selain itu sindiran-sindiran atau joke yang ‘jorok’ pun bisa memicu jika direspon dan sampai berkembang. begitupula sikap tubuh yang sering bersentuhan, seperti saatt saling mengucapkan selamat tahun baru.. tak jarang karyawan wanita yang melakukan cium pipi kanan kiri atau memeluk terlebih dahulu.

Karena itu disarankan agar karyawan wanita menghindari sedemikian rupa agar tidak menimbulkan stimulus, misal dg berpakaian secara proporsional..lebih baik lagi jika cenderung konvensional. kemudian bersikap "TIDAK TERLALU RAMAH". Memang tidak juga harus selalu serius tiap saat, namun membatasi diri agar jangan sampai terkesan kita manja dan sebisanya menahan diri untuk tidak sering menyentuh orang lain saat berbicara atau tertawa(terutama bagi wanita ekspresif).
Mengapa ? karena kebanyakan, rekan kerja laki-laki di kantor “menyalah-artikan” sebuah keramahan yang ditampilkan oleh rekan kerja perempuan, sehingga muncul hasrat untuk iseng dan menggoda.

Yang lebih keterlaluan lagi, ada beberapa pria  rekan kerja yang dengan sengaja melakukan pelecehan, meski karyawan wanita tidak melakukan stimulus., misal teteap mengeluarkan kata-kata tidak pantas (Melecehkan) atau memandangi tanpa lepas dengan cara yang "agak-agak gimanaa gitu". Dan  cara untuk mengatasi hal seperti ini kita sebagai karyawan wanita harus tegas mngatakan kepada pelaku bahwa "KITA TERGANGGU". Jangan menanggapi dengan tersenyum atau tertawa. 

Referensi :
http://www.sugengpribadi.com/2010/07/cara-menghindari-pelecehan-seksual-di.html
http://ikapunyaberita.wordpress.com/2006/11/21/pelecehan-seksual-di-kantor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar